Kamis, 15 Januari 2009

Sabtu, 20 Desember 2008

RENUNGAN

Sahabat tercinta,..... hatimu adalah sebuah cermin yang mengkilap
Engkau harus menggosoknya bersih dari selubung debu yang telah berkumpul diatasnya, karena itu di tujukan untuk memantulkan cahaya dari rahasia - rahasia ilahi.

Ketika cahaya dari Allah ( Yang) merupakan cahaya dari langit dan bumi...... mulai bersinar diatas bagian - bagian dari hatimu, pelita hati akan menjadi bercahaya.
Pelita hati didalam sebuah gelas ( kaca), gelas tersebut seakan - akan sebuah bintang yang bercahaya dengan terang ......... kemudian di dalam hati itu, sorotan cahaya penemuan ilahi muncul.
Sorotan cahaya ini akan memancar dari petir makna, tidak dari Timur tidak pula dari Barat , menyala dari sebuah pohon Zaitun yang diberkahi........ dan menyorotkan cahaya atas pohon penemuan, demikian murni, begitu transparan sehingga memancarkan cahaya meski api tidak menyentuhnya. Kemudian pelita kebijakan bercahaya oleh dirinya sendiri. Bagaimana ( hal ) itu tetap tidak bercahaya ketika cahaya rahasia Allah menyinari atasnya ?

Jika saja cahaya dari rahasia - rahasia ilahi menyinari atasnya, langit malam dari rahasia - rahasia tersebut menyala dengan ribuan bintang - bintang ........ dan dengan bintang itu (engkau) mendapat petunjuk........ bukan bintang - bintang ini yang membimbing kita, melainkan Cahaya ilahi.
Karena Allah telah.... menghias langit yang lebih rendah dengan keindahan (dalam) bintang - bintang.
Jika saja pelita dari rahasia - rahasia ilahi dinyalakan didunia batinmu, yang lain - lain akan datang, baik sekaligus atau sedikit demi sedikit. Sebagian sudah engkau ketahui, sebagian akan aku katakan disini .....

Bacalah, dengarlah, dan cobalah untuk mengerti !
Langit gelap ketidaksadaran akan bercahaya oleh kehadiran ilahi dan kedamaian serta keindahan bulan purnama, yang akan muncul dari cakrawala memancarkan cahaya (di ) atas cahaya yang terus naik di langit, melewati tingkatan - tingkatan yang ditetapkan Allah, karena Allah telah menetapkan baginya manzilah - manzilah, hingga memancarkan cahaya kemulianNya di tengah langit membuyarkan kegelapan dari ketidak acuhan.
(Aku berjanji) demi malam ketika tenang..... demi cahaya pagi yang gilang gemilang..... malam kesadaranmu akan melihat kecemerlangan siang. Kemudian engkau akan menghirup wewangian akan ingatan (kenangan) dan memohon ampun diwaktu sebelum fajar (sahur) akan ketidaksadaran dan menyesali hidupmu yang kau habiskan dalam tidur.
Engkau akan mendengar nyanyian pagi burung bul -bul dan engkau akan mendengar mereka berkata :
“ Mereka biasa tidur kecuali sedikit di malam hari, dan diwaktu awal (menjelang) subuh mereka (ditemukan) berdo’a untuk ampunan.”
“Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki “

Kemudian engkau akan melihat dari cakrawala Akal ilahi matahari pengetahuan batin sedang terbit.
Ini adalah matahari pribadimu, karena engkau adalah orang yang Allah bimbing dan diatas jalan yang benar dan bukan orang yang Dia biarkan dalam ketakutan. Dan engkau akan memahami rahasia bahwa :
“ Tidaklah diizinkan bagi matahari menyusul bulan, dan tidak pula dapat malam melampaui siang.
masing - masing mengarungi di sepanjang orbit (yang telah ditetapkan) Nya “

Akhirnya buhul (simpul) akan disatukan sesuai dengan perumpamaan - perumpamaan yang Allah peruntukkan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu, dan selubung akan tersingkap dan kulit tidak menutupi wajahnya.

Semua ini akan dimulai apabila cermin hatimu telah bersih, Cahaya rahasia - rahasia ilahi akan jatuh diatasnya jika engkau mau dan memintanya, dari-Nya, bersama-Nya

(Surat dari Syech Abdul Qodir Al Jailani )

Renungan

Sahabat Tercinta
Hatimu laksana cermin yang harus Anda bersihkan setiap hari ......
Tunggu Kelanjutannya..